Wahyu Wiji Wasesa
raja duryodana gembira dan mengutus patih sengkuni membarengi resi dorna ke argo piloso untuk mengambil wahyu wiji wasesa. kurawa dipersiapkan, prajurit bersenjata hastina berangkat ke argo piloso. sementara di argo piloso tampaklah resi begawan hanoman menghadap di depanya 3 satria putra pandawa yaitu gatotkaca, wisanggeni dan antareja. hanoman menyampaikan agar lengkap bisa menggayuh wahyu wiji wasesa harus bisa mengangkat panah dan memanahkannya ke pohon mandero kresna. tapi untuk itu diminta putra pandawa lengkap dengan menghadirkkan raden abimanyu. gatotkaca segera melesat mencari abimanyu.
abimanyu menghadap eyang abiyasa meminta petunjuk bersama punokawan, dan disuruh segera pergi dengan petunjuk akan datang saudara yang akan menunjukan jalan. maka punakawan dan abimanyu menuruni bukit. ketemu rombongan raksasa dan terjadilah perang besar. abimanyu berhasil memukul mundur wadya bala raksasa. kemudian bertemu gatotkaca, dan diajak segera ke argo piloso untuk mengambil wahyu wiji wasesa. abimanyu menurut karena sesuai wangsit yang dia terima, yaitu akan datang saudara yang memberi pertolongan.
keraton ngamarta terlihat puntadewa murung, demikian juga werkudoro dan nakulo sadewa, karena adanya pagebluk besar dan hilangnya harjuna. sekonyong konyong datanglah setyaki patih dwarawati, meminta bantuan, karena pagebluk dan hilangnya sri kresna. puntodewo ahirnya mengutus werkudoro mencari kresna dan harjuna. werkudoro berangkat, dikisahkan sekali melangkah wekudoro mampu menempuh jarak begitu jauh karena aji ajinya.saat melangkah dia melihat ada cahaya begitu indah di sebuah bukit dan dia segera bergegas kesana.
di khayangan wisnu menghadap betara guru, disana ada juga bhatara narada. wisnu bertanya siapa yang akan dia bela dalam bharata yudha?dijawab oeh bhatara guru orang yang membangun dan memakmurkan dunia, wisnu lalu bertitah, siapa yang menyusulku itu yang akan saya ikuti. tiba tiba datanglah jisnu. jisnu melapor ke bhatara guru untuk mengajak bhatara wisnu pulang karena pagebluk besar di akibatkan naiknya wisnu ke kayangan dan meninggalkan ngarcapada.
keraton hastina, raja duryodana senang, karena dorna katanya berhasil mengambil wahyu. ternyata ketika wadah dibuka isinya wisanggeni, wisanggeni mengutuk resi dorna, atinya dalam keadaan ruh tak wajar pada bharata yudha. karena malu resi dorna mengutuk wisanggeni tak bakal ikut dalam bharata yudha. duryodana marah dan menyerang ngamarta. pasukanya dipukul oleh werkudoro. keadaan kembali tenang
tancep kayon
Artikel ini diambil dari http://wayang.wordpress.com/2010/07/20/wahyu-wiji-wasesa-2/