DEWI PUJAWATI
Pada suatu malam Dewi Pujawati, putri Begawan Bagaspati, bermimpi bertemu dengan seorang ksatria bernama Raden Narasoma. Sang dewi minta kepada ramandanya mencarikan ksatria, dengan siapa ia bertemu di dalam mimpi itu. Pergilah sang begawan mencari ksatria tersebut, menemukannya dan memintanya, supaya kawin dengan putrinya, tetapi Raden Narasoma menolak.Terjadjlah perang, Narasoma kalah, dibawa oleh Bagaspati dan dikawinkan dengan Pujawati.
Tetapi kemudian Narasoma malu mempunyai mertua raksasa. Setelah hal ini disampajkan oleh Pujawati kepada sang begawan, sang begawan pun bersedia dimatikan, asalkan perkawinan tetap dilangsungkan.
Dibunuhnya Begawan Bagaspati oleh Raden Narasoma. Bagaspati meninggalkan kepada Narasoma wasiat kesaktian Candrabirawa berupa raksasa raksasa kecil yang bisa membantu di dalam perang. Tetapi Sang Begawan juga meninggalkan pesan, bahwa di dalam perang Baratayuda Narasoma akan menerima balasan perbuatannya atas diri Bagaspati dari seorang orang yang berdarah putih (suci). Ternyata kemudian pembalasan dilakukan oleh Prabu Yudistira.
Dewi Pujawati berhidung mancung, bermuka tenang, bersanggul keling, sebagian rambutnya terurai, bersunting bunga. Bergelang dan berpontoh.
Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo - PN Balai Pustaka – 1982 (Artikel ini diambil dari http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&view=article&id=1182&Itemid=1197)