Potret I Made Kenak Dwi Adnyana, beralamat di Perum. Green House RI.10 Karang Kajen, Yogyakarta, diambil dari http://www.jakartaartawards.com/index.php?mib=pelukis.profile&id=119
SALING BERHIMPITAN, karya I Made Kenak Dwi Adnyana, ukuran 200x170 cm, tekstur pasta, acrylic,pensil di kanvas, 2010. Karya yang masuk dalam 83 nominator lomba International Painting Competition, Jakarta Art Awards 2010, diambil dari http://www.jakartaartawards.com/index.php?mib=lukisan.profile&id=133
Dimasa globalisasi ini, laju pembangunan sangat cepat dalam perkembangannya. “Saling Berhimpitan” menggambarkan pertumbuhan pembangunan yang sangat padat, yang saling berhimpitan, berdesak – desakan, yang hanya menyisakan celah – celah kecil di sekitarnya. Bahkan diantara celah – celah kecil itupun tidak luput untuk diisi kembali, tanpa menghiraukan dampak yang akan ditimbulkan. Semua berharap dalam perkembangannya membawa dampak yang signifikan terhadap perubahan yang lebih baik. Jakarta sebagai ibu kota negara akan menjadi central perkembangan, tidak dapat dipungkiri Jakarta memberikan berjuta pesona kepada setiap orang. Banyak orang yang akan tergugah oleh pesona yang ditawarkan di ibukota sehingga lambat laun masyarakat urban akan semakin bertambah. Dari ungkapan inilah saya mencoba merepresentasikannya lewat bahasa abstrak yang diekspresikan menjadi sebuah wujud visual yang representative. |